Dokumentasi warga atas bencana tornado di Rancekek, Sumedang pada Rabu (21/02) sore (Source: dokumentasi warga)
Warta Kema – Dalam rentang dua bulan terakhir, Jatinangor dilanda 3 bencana, yakni gempa bumi, banjir, dan angin puting beliung (menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) atau tornado (menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional). Demi menghindari kerugian jiwa dan material yang lebih besar di masa mendatang, Universitas Padjadjaran (Unpad) siapkan pelatihan mitigasi bencana dan peta lokasi evakuasi untuk civitas academica.
“Akan kita adakan mitigasi bencana, karena itu bencana alam ya, jangankan bencana alam misalnya Anda lagi kuliah kemudian ada kebakaran. Itu kan belum ada. Kita belum pernah ada drill, pelatihan. Misalnya ada gempa, lagi kuliah, itu kan belum ada,” ujar Yoga Sendjaja, Ketua Pusat Riset Kebencanaan Universitas Padjadjaran kepada Warta Kema, Jumat siang (01/03).
Yoga pun mengatakan pelatihan akan diadakan setelah Hari Raya Idul Fitri bulan April nanti.
“Worst scenario-nya setelah lebaran, tapi semester ini,” tambahnya.
Menurut Yoga urgensi pelatihan ini bertambah mengingat kondisi Jatinangor yang berpotensi mengalami berbagai macam bencana alam.
“Pertama kalau gempa itu mungkin terjadi, mungkin di antara bencana alam yang jauh paling tsunami, sisanya (bencana) ada semua,” tegasnya.
Pelatihan ini nantinya akan dibuka untuk mahasiswa, dosen, tenaga pendidikan, dan karyawan Unpad. Namun, tidak menutup kemungkinan warga lokal akan turut dilibatkan sebagai bagian dari bakti masyarakat.
“Kan kita internal dulu, di Unpad. Sama untuk warga lokal pun akan dipersilakan tiap kelurahan Jatinangor itu mengirimkan 3-5 orang pemudanya untuk kita berikan pelatihan mitigasi bencana. Nanti mereka sebarkan di wilayah mereka. Karena Unpad kan bagian masyarakat Jatinangor juga,” papar Yoga.
Pelatihan mitigasi bencana ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Rencana pelatihan tersebut juga dikonfirmasi oleh Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan.
“Bulan depan akan ada sosialisasi dan ini pasti di Unpad disampaikan tidak hanya ke mahasiswa, tapi ke masyarakat sekitar juga,” jelas Hendarmawan kepada Warta Kema pada Selasa sore (05/03).
Kemudian sebagai bagian dari mitigasi bencana, Hendarmawan juga menjabarkan bahwa peta lokasi evakuasi sangat dibutuhkan di lingkungan kampus.
“Jalur evakuasi, posko, dan sebagainya itu tentu harus disiapkan oleh Pusat Riset Kebencanaan Unpad, memutuskan nanti tentu lewat koordinasi saya, nanti kalau evakuasi korban itu bagaimana, ditempatkan di mana, poskonya di mana dan tentu saja ini harus diputuskan,” tutupnya.
Reporter: Zulfa Salman
Editor: Intan Firdauza