
Warta Kema — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad) kembali menghadirkan kompetisi seni dan olahraga melalui penyelenggaraan FISTAORA-ART 2025, sebuah program rebranding dari SENIORA FESTIVAL yang selama ini menjadi ruang pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Tahun ini, FISTAORA-ART tidak hanya hadir dengan wajah baru, tetapi juga membawa pembaruan konsep yang lebih segar, lebih terbuka, dan lebih dekat dengan karakter Kema FISIP Unpad. Rangkaian acara berlangsung dari sesi pembukaan yang langsung disambung dengan lomba Arena pada (29/08) dan diakhiri dengan lomba Suar pada (26/09) hingga perayaan penutupan pada Sabtu (1/11), dan diikuti oleh partisipasi seluruh jurusan di lingkungan FISIP. FISTAORA-ART 2025 merupakan program kerja yang dibangun sebagai wadah bagi mahasiswa khususnya Kema FISIP Unpad untuk mengekspresikan bakat dalam dua bidang besar yaitu seni dan olahraga. Sebagai program penjaringan minat bakat, acara ini dirancang agar mahasiswa punya ruang kompetitif sekaligus ruang apresiasi terhadap kreativitas dan sportivitas satu sama lain. Rebranding yang dilakukan pada tahun ini menjadi langkah penting untuk menghadirkan identitas baru yang lebih relevan, sekaligus mempertahankan esensi yang sudah lama melekat pada festival sebelumnya.
Rangkaian FISTAORA-ART dimulai dengan acara pembukaan yang menghadirkan pertunjukan seni dari komunitas internal FISIP. Pembukaan tersebut menjadi momentum awal yang memperlihatkan keragaman talenta di fakultas sosial dan politik ini. Suasana semakin meriah ketika prosesi parade jurusan memasuki area acara, dipimpin oleh Aliansi Suporter FISIP Unpad atau HADES (Humaniora de Social). Setelah pembukaan, rangkaian kompetisi langsung bergulir dengan pelaksanaan Arena sebagai wadah pertandingan olahraga. Arena menjadi ruang temu bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan atletik dan sportivitas melalui lima cabang olahraga, yaitu basket, voli, futsal, MLBB, dan badminton. Antusiasme peserta dan suporter terlihat jelas dari awal pertandingan hingga final. Setiap tim dari 10 jurusan memiliki strategi, keunikan, serta semangat juang masing-masing.
Tidak berhenti di ranah olahraga, FISTAORA-ART 2025 juga membuka ruang ekspresi seni melalui Suar. Suar menjadi platform bagi mahasiswa yang ingin menunjukkan kreativitas, baik secara performatif maupun visual. Terdapat lima mata lomba yang diperlombakan yaitu dance, solo vocal, poster, fotografi, dan band. Beragam karya dan penampilan yang dikirimkan menjadi bukti bahwa Kema FISIP memiliki talenta seni yang tidak kalah kuat dibandingkan kemampuan di bidang olahraga. Suar juga menjadi momen bagi mahasiswa untuk menyampaikan gagasan melalui medium seni, menciptakan interpretasi visual maupun musikal yang mencerminkan dinamika mahasiswa sosial-politik yang kreatif dan peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Rangkaian kompetisi dari Arena dan Suar akhirnya ditutup melalui sebuah acara penutupan bertajuk MERAIA pada 1 November 2025. MERAIA menjadi penutup yang merayakan seluruh perjalanan FISTAORA-ART, mulai dari pengumuman pemenang lomba, penampilan seni pilihan, pemberian apresiasi kepada peserta maupun panitia, hingga penyampaian pesan penutup dari penyelenggara. Acara penutupan tahun ini terasa semakin spesial dengan kehadiran musisi dan performer yang turut memeriahkan suasana, seperti Ranta, DJ SDN Sukadansa, dan Aruma. Penampilan mereka menjadi ikon tersendiri dari FISTAORA-ART 2025 dan memberikan pengalaman selebrasi yang hangat dan berkesan bagi seluruh peserta.
Keberhasilan penyelenggaraan FISTAORA-ART 2025 tidak lepas dari proses rebranding yang dilakukan. Project Officer FISTAORA-ART, Nurmala Sari, menyampaikan bahwa perubahan identitas acara adalah proses yang cukup menantang.
“Rebranding itu cukup susah karena dia antara akan hilang atau akan berhasil, dan menurutku Fistaora ini berhasil. Harapannya Fistaora tahun depan bisa lebih sukses daripada tahun ini dan lebih menunaikan hajat Kema FISIP yang lebih besar dan bermakna,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan kerja keras panitia dalam mempertahankan kesinambungan program sekaligus memberikan pembaruan yang dapat menarik lebih banyak partisipasi dari mahasiswa. Semangat FISTAORA-ART 2025 dipadatkan dalam jargon “Catch the Beat, Feel the Heat”, yang tidak hanya menjadi slogan acara tetapi juga gambaran dari suasana yang tercipta sepanjang penyelenggaraan. Jargon ini merepresentasikan energi, kedekatan, dan gelora kompetisi yang menyatukan mahasiswa dari berbagai latar belakang. Melalui tema tersebut, FISTAORA-ART tidak hanya menjadi ajang festival seni dan olahraga, tetapi juga ruang interaksi yang mempertemukan gairah, kreativitas, dan solidaritas. Acara ini mendorong setiap individu untuk merasakan getaran semangat yang menyatukan, sekaligus memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman, menginspirasi satu sama lain, dan menyalakan kembali api kreativitas dalam diri.

Dengan berakhirnya MERAIA sebagai penutup resmi, FISTAORA-ART 2025 meninggalkan jejak positif bagi Kema FISIP Unpad. Acara ini bukan hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga memberikan ruang ekspresi, memperkuat ikatan antar jurusan, dan menciptakan lingkungan yang mendorong mahasiswa untuk terus berproses dan berkembang. FISTAORA-ART 2025 menjadi bukti bahwa melalui seni dan olahraga, mahasiswa mampu merayakan keberagaman, solidaritas, dan kreativitas dalam satu rangkaian yang selaras. Semangat itulah yang diharapkan terus berlanjut, menjadi fondasi bagi penyelenggaraan FISTAORA-ART berikutnya yang lebih besar, lebih meriah, dan lebih bermakna bagi seluruh Kema FISIP Unpad.
