Gaya pacaran dari satu generasi ke generasi yang lain tentu memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Misalnya, saat ini, Gen Z cenderung mengandalkan teknologi aplikasi kencan daring untuk mencari pasangan, aplikasi olah pesan untuk chatting dan video call serta seperangkat fitur lain yang dapat mendukung intensitas komunikasi dengan pasangan. Gaya pacaran masa kini juga banyak dipengaruhi oleh budaya Barat yang jauh dari nilai dan norma di Indonesia. Berbeda dengan sekarang, gaya pacaran zaman dulu cenderung ‘kuno’ dan ‘polos.’ Minimnya akses terhadap teknologi membuat komunikasi antarpasangan tidak berjalan semulus hari ini. Namun, terlepas dari segala kekurangan, gaya pacaran zaman dulu menyimpan kesannya sendiri yang tidak dapat tergantikan oleh teknologi mutakhir mana pun. Eits, tapi ada beberapa gaya pacaran ala 90-an yang masih bisa Sobat Warta ikuti sampai hari ini, lho! Penasaran? Yuk, simak kompilasi gaya pacaran ala 90-an versi Warta Kema di bawah ini!
- Saling kirim surat cinta
Sebelum aplikasi chatting merajalela, surat cinta menjadi media andalan pasangan-pasangan yang tengah dilanda kasmaran. Surat cinta biasanya diselipkan di dalam buku ataupun diantar langsung menggunakan pos. Mungkin terdengar ribet, tapi apa salahnya sih kalau effort buat kesayangannya sendiri?
- Kirim salam dan request lagu di Radio
Kirim-kirim salam untuk pacar atau gebetan lewat radio merupakan suatu hal yang lazim dilakukan oleh kalangan muda-mudi era 90-an. Selain kirim salam, request lagu juga dilakukan untuk menggambarkan perasaan seseorang terhadap pasangannya. Request lagu juga dapat mengingatkan mereka pada memori indah tertentu. Selain di radio, titip salam juga dilakukan lewat teman dekat pacar atau gebetan. Hal ini dilakukan karena kebanyakan dari mereka masih malu-malu dan deg-degan untuk mengumbar kemesraan. Hmm, coba bandingkan dengan pacaran hari ini?
- Membuat kompilasi lagu cinta lewat kaset atau CD
Kalau sekarang mungkin disebutnya mixtape, bisa dengan instan dibuat menggunakan platform layanan streaming musik seperti Spotify. Tapi, apa rasanya jika kita menerima kompilasi lagu cinta berbentuk fisik lewat kaset atau CD? Apalagi kalau di dalam kaset tersebut terdapat voice note khusus dari orang tersayang. Romantis banget, kan!
- Jalan sore pakai sepeda
Bahagia memang sederhana. Boncengan sepeda bareng pacar atau gebetan sambil jalan-jalan sore adalah salah satunya. Bukan karena tidak ada mobil atau motor, tapi euforia dan vibes yang priceless lah yang dicari dari momen boncengan ini.
- Telponan lewat wartel atau telepon umum
Salah satu yang paling membutuhkan usaha adalah telponan lewat wartel atau telepon umum. Berbekal rasa kangen dan uang receh, generasi 90-an melepaskan rindunya di sela-sela jatah waktu telponan yang terbatas. Berbeda sekali dengan generasi saat ini yang sedikit-sedikit langsung telpon dan bilang kangen tapi hanya di mulut semata. Maaf yaa kalau Sobat Warta ada yang merasa tersinggung!
Sebenarnya tidak ada yang perlu disalahkan dari gaya pacaran masa kini dan masa lalu, tetapi dari gaya pacaran ala 90-an, dengan segala kepolosannya, dapat mengajarkan kita tentang kesungguhan dalam hubungan pacaran. Akses komunikasi yang sulit dan membutuhkan banyak usaha, membuat kedua belah pihak saling memberikan usaha dalam hubungan sehingga terhindar dari mental tukang ghosting dan pengidap commitment issue. Keluguan, kepolosan, malu-malu, dan degdegan adalah hal-hal yang membuat gaya pacaran ala 90-an spesial den berbeda dengan gaya pacaran masa kini. Namun, terlepas dari gaya pacaran era mana pun, segala sesuatunya kembali lagi pada bagaimana kalian menjalani hubungan tersebut.
Nah, gimana nih Sobat Warta? Apakah kalian setuju dan ingin mencoba gaya pacaran ala 90-an juga?
Penulis : Andi Tiara
Editor : Abdullah Azzam Alhudhaibi