Pada dunia perkuliahan, banyak cara yang bisa ditempuh untuk berprestasi serta mengembangkan potensi diri. Salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam perlombaan. Berbagai manfaat seperti mengukur kemampuan diri, pengalaman, hingga insentif bisa diperoleh dari mengikuti lomba.
Yunadian, mahasiswi Fikom yang beberapa waktu belakangan sukses meraih Juara 1 Public Relation Vaganza pada Pekan Komunikasi UI 2021, menuturkan ketertarikannya untuk mengikuti perlombaan mulai tumbuh sejak duduk di bangku sekolah.
“Kalau ngomongin motivasi sebenarnya emang dari awal masuk ke Humas Unpad udah ada kepengenlah buat ikutan lomba-lomba. Waktu awal semester satu enggak tahu ada lomba Public Relation (PR) dan waktu ospek jurusan itu dikenalin, ternyata ada loh lomba-lomba PR. Terus waktu ospek jurusan benar-benar diajarin PR Campaign yang ternyata output lombanya tuh bikin campaign. aku pikir aku jatuh cinta dengan PR Campaign karena menurut aku seru dan menantang banget,” papar mahasiswi yang akrab disapa Yuna ini.
Yuna pernah mengaku pernah mengalami kegagalan pada saat mengikuti lomba PR Campaign yang diikutinya di semester 3. Kegagalan itu sempat membuatnya sedih. Tetapi itu dijadikannya pembelajaran, salah satunya untuk mencari mentor.
“Kalau ngomongin soal lomba, sangat penting untuk memiliki seorang mentor, setidaknya orang yang bisa ngasih umpan balik dari sudut pandang orang ketiga,” sambung Yuna.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Gigih, mahasiswa FISIP. Sepak terjang Gigih dalam lomba debat tidak diragukan lagi. Ia sudah sering mengharumkan nama Unpad dalam sejumlah kompetisi debat tingkat nasional. Teranyar, ia meraih Juara 3 dan Top 5 Best Speaker pada kompetisi Debat Nasional Pekan Ilmiah Mahasiswa FISIP (PIF) 2021.
Gigih mengatakan motivasinya mengikuti berbagai perlombaan adalah untuk terus belajar, serta mengukur kemampuan diri. Selain itu, Gigih membutuhkan perlombaan untuk terus berkembang.
“Aku dapet ilmu dari pengalaman, setiap lomba evaluasi diri kemudian cari referensi materi dan karakter sendiri, selain mendapatkan feedback dari coach atau juri,” ujar mahasiswa FISIP itu.
Gigih memberikan sedikit tips dalam mengikuti perlombaan.
“Yang harus dilakukan pastinya mencari tahu informasi seputar lomba yang mau diikuti, kayak teknisnya gimana, aturannya gimana. Kalau udah dapat gambaran lombanya gimana, persiapkan sesuai dengan informasi yang kita peroleh itu. Dan yg terpenting, tetap fokus dan lakukan yang terbaik,” terangnya.
Cerita lainnya datang dari Riska, salah satu mahasiswi FISIP. Riska berbagi pengalaman kala ia bersama timnya berhasil merengkuh medali emas sekaligus menjadi best innovation pada kejuaraan ASEAN Innovative Science Enviromental and Entrepreneur Fair (AISEF) 2021.
Itu adalah perlombaan internasional yang pertama kali ia ikuti. Saat itu, Riska mengajak beberapa temannya untuk membentuk tim. Setelah tim terbentuk, mereka membagi jobdesk sesuai persyaratan dan berdiskusi mengenai konsep yang diusungnya. Mereka menghasilkan proposal penelitian tentang masker kain dengan komposisi 60% kain dan 40% polyester serta berbahan utama sekam padi yang memiliki efektivitas serupa dengan masker medis.
Riska mengaku sedikit kecewa terhadap presentasi timnya yang kurang persiapan, tetapi ia senang dengan respon juri pada saat itu.
“Jurinya tuh ada dua orang, satu orang dari Indonesia dan satu lagi orang luar negeri yang enggak tahu darimana. Tapi waktu pas penjurian, mereka itu excited banget sih apalagi juri yang dari luar negeri kayak bener-bener seneng aja gitu liat kita presentasi,” tutur Riska.
Meski sudah mendapatkan titel juara internasional, ternyata Riska banyak melalui berbagai kegagalan.
“Udah lumayan seringlah ya ikut lomba cuma baru ini yang beneran menang jadi sebelum aku dapet ini sebenarnya aku juga udah banyak mengalami kegagalan. Jangan takut untuk mencoba, karena kalau enggak coba, ya enggak akan pernah tahu,” papar Riska.
Yuna, Gigih, dan Riska sama-sama berujar untuk selalu mengembangkan minat dan jangan takut mencoba mengikuti perlombaan karena di usia muda banyak kesempatan untuk bisa mengukir prestasi. .
Reporter: Alya Fathinah, Naufaldy Rizkiansyah
Editor: Hatta Muarabagja