
Warta Kema / Fotografi Warta Kema
Warta Kema – Pada hari Rabu (27/8), telah diselenggarakan Uji Publik Project Officer (PO) BIG FORCE! Festival 2025 (BFF) di Auditorium Bale Santika. BFF merupakan sebuah acara pendelegasian tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Universitas Padjadjaran (Unpad). Uji Publik ini mendapatkan atensi tinggi, terlihat dari ramainya partisipan yang memadati forum. Hal ini menunjukkan betapa penting dan dinantikannya BFF di mata Kema Unpad. Calon Project Officer (CPO), Faiza Azmi Amansyah atau Eza, menjawab antusiasme Kema Unpad dengan menegaskan visinya “Mewujudkan Euforia Inklusif Sebagai Episentrum Potensi Mahasiswa, Melalui Ajang Selebrasi Seni dan Olahraga di Universitas Padjadjaran.”
Kema Resah, Kesiapan SDM Dipertanyakan
Dibalik antusiasmenya, forum uji publik juga dipenuhi keresahan dan kekhawatiran Kema Unpad. Berulang kali, Kema Unpad memberikan pertanyaan berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan timeline yang singkat. Kema Unpad mempertanyakan cara tim panitia merekrut SDM yang mumpuni dalam waktu yang singkat.
Menanggapi hal tersebut, Eza berfokus pada langkah-langkah konkret yang akan ia lakukan. Eza menjelaskan bahwa prioritas terdekat timnya adalah meluncurkan kampanye propaganda secara intensif. Langkah ini bertujuan untuk menarik perhatian audiens dan menjaring SDM yang dibutuhkan. Eza berharap bahwa dalam beberapa waktu ke depan, upaya ini dapat membantu timnya menemukan orang-orang yang tepat dan sesuai harapan.
“Paling deket dari tim sekarang, sih, pengen ngelakuin propaganda supaya bisa narik audiens dan SDM. Harapannya dengan propaganda pada beberapa hari ke depan bisa membantu untuk nanti pencarian orang-orang,” ungkap Eza.
Mengintip Grand Design CPO, Apa Saja Mata Acara yang akan Kembali Digelar?
- Pre-event
Pre-event BFF merupakan suatu penanda untuk membangun euforia bahwa BFF akan kembali dalam waktu dekat.
- Padaya
Padaya adalah rangkaian awal yang membuka BFF. Pada rangkaian ini, akan ditampilkan pagelaran yang melibatkan seluruh fakultas di Unpad. Selain itu, Padaya juga akan berkolaborasi dengan sejumlah UKM untuk memberi sentuhan seni dan budaya di dalamnya.
- FORSI
FORSI menjadi ajang untuk menyalurkan minat dan bakat Kema Unpad di bidang olahraga dan seni. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman yang lebih luas.
- Closing Ceremony & Awarding
Closing Ceremony & Awarding menjadi rangkaian penutup BFF. Acara ini menandai berakhirnya BFF dengan menghadirkan kesan kebersamaan bagi peserta dan seluruh Kema Unpad.
Ambil Risiko di Tengah Keterbatasan, BIG FORCE! Festival Berani Eksplorasi Mata Lomba Baru.
Alih-alih mengoptimalkan mata lomba yang telah ada, Eza membawa sebuah inovasi berupa eksplorasi calon mata lomba baru. Inovasi ini berdasarkan potensi Kema Unpad yang belum terakomodasi di BFF sebelumnya. Hal ini memicu pertanyaan dari Kema Unpad. Bagaimana panitia akan melibatkan seluruh Kema Unpad tanpa menambah tanggung jawab kepada panita?
Untuk mewujudkan hal tersebut, Eza berencana menjalin kolaborasi langsung dengan Departemen Seni dan Olahraga (Senbora) setiap fakultas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan mengenai minat dan talenta yang ada.
“Rencananya jika saya memang terpilih menjadi Project Officer, saya akan melakukan visit ke Senbora fakultas untuk mendapatkan insight tentang interest dari fakultas itu sendiri,” papar Eza.
Meski demikian, Eza juga menyadari bahwa visi ambisius ini harus tetap realistis, terutama saat berhadapan dengan ketersediaan SDM. Eza juga memastikan bahwa mata lomba baru akan tetap relevan dan realistis di tengah timeline yang singkat dengan tidak terlalu bergantung pada penggunaan lapangan Bale Santika.
“Tapi untuk nanti, kesanggupan dari kami harus tetap realistis juga dengan timeline segini. Saya akan mencoba mengeksplorasi lomba-lomba yang tidak akan menggunakan Bale Santika selama mungkin,” lanjut Eza.
Mengapa Big FORCE! Festival harus tetap ada? Ini Kata Kema Unpad!
Jasmine, salah satu Kema Unpad menegaskan bahwa BFF adalah momen yang sangat dinantikan. BFF juga menjadi wadah yang berhasil menyatukan seluruh fakultas, memfasilitasi interaksi, dan membangun semangat kompetisi yang sportif.
“Seperti yang kita tau, BFF ini acara yang sangat seru dan Kema, tuh, sangat menantikan acara ini setiap tahunnya. Karena BFF juga menjadi tempat di mana semua fakultas bisa berkumpul dan berkompetisi secara sehat,” tegas Jasmine.
Kema Unpad juga mengatakan bahwa fakultas telah melakukan persiapan yang matang untuk menyambut BFF. BFF bukan hanya sebagai program kerja, tetapi juga sebagai sebuah wadah rekreasi untuk melepas penat di tengah tekanan perkuliahan.
“BFF harus tetap ada karena setiap fakultas telah mempersiapkan delegasi – delegasi terbaiknya untuk dilanjutkan di rangkaian acara BFF. Bagi kami, BFF bukan cuma sekadar program kerja, bagi kami, BFF adalah sebuah wadah rekreasi ketika mahasiswa lagi capek sama perkuliahan dan segala macam (kegiatan). BFF hadir untuk me-refresh pikiran,” ungkap Bagus.
Penulis : Rofi Roudhiatin Dwi Andini
Editor : Ammara Azwadiena Alfantie, Alifia Pilar Alya Hasani, Fernaldhy Rossi Armanda