Di Balik Kegemilangan Prabu 2024, Suara Kritik Tetap Bermunculan

Hari ke-2 pelaksanaan Prabu 2024 di Kampus Jatinangor (Foto: Fotografi Warta Kema)
Hari ke-2 pelaksanaan Prabu 2024 di Kampus Jatinangor (Foto: Fotografi Warta Kema)
Hari ke-2 pelaksanaan Prabu 2024 di Kampus Jatinangor (Foto: Fotografi Warta Kema)

 

Warta Kema — Universitas Padjadjaran baru saja melaksanakan kegiatan ospek atau biasa disebut sebagai Pekan Raya Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran (Prabu) pada 12 hingga 14 Agustus 2024. Acara yang dilaksanakan di Kampus Jatinangor tersebut diikuti oleh sekitar 8.000 mahasiswa baru dari berbagai fakultas dan jurusan di Unpad.

Kegiatan Prabu 2024 mengusung tema “Rasa Bahagia Padjadjaran” dengan harapan Prabu dapat menjadi wadah yang menyalurkan rasa semangat dan kebahagiaan dari para mahasiswa baru untuk direfleksikan secara individu atau dengan sesama mahasiswa baru lainnya. Acara Prabu kali ini bisa dibilang cukup meriah dan spektakuler karena selain parade organisasi dan UKM di seluruh Unpad serta penampilan dari band mahasiswa, kehadiran bintang tamu seperti Jerome Polin dan Bilal Indra Jaya turut menambah antusiasme mahasiswa baru terhadap acara ini.

Walau begitu, kritik dari para peserta terhadap pelaksanaan acara ini tetap terdengar tajam. Banyak dari mereka yang memberikan kritik terhadap pelaksanaan Prabu 2024, terutama soal kekecewaan mereka terhadap sistem pembagian peserta untuk mengikuti talkshow bersama Jerome Polin dan gladi mozaik. 

Hal ini terlihat dalam wawancara Warta Kema dengan beberapa mahasiswa baru, yaitu Hanifah Citra Vania dan Anasthasya Agatha dari Fakultas Teknik Ilmu Pertanian (FTIP) pada hari ke-2 pelaksanaan Prabu  (13/08). Mereka menyatakan kekecewaan soal kebijakan pembagian tersebut yang membuat mereka tidak bisa melihat acara Jerome Polin. Terlebih kegiatan gladi Mozaik yang mereka lakukan bukan untuk pelaksanaan langsung di hari tersebut, melainkan untuk hari terakhir. Partisipasi mereka dalam kegiatan gladi tersebut juga tidak menjamin keikutsertaan mereka terhadap pelaksanaan mozaik nantinya, karena akan di acak kembali.

“Cukup kecewa sih karena nggak bisa nonton Jerome, terus gladi mozaik yang mendadak dikasih tahu kirain langsung dibikin video, ternyata nggak,” kata mereka.

Walau begitu, mereka tetap mengapresiasi panitia Prabu 2024 yang telah mengayomi para mahasiswa baru dan telah memberikan arahan yang cukup baik. Mereka menekankan soal informasi tentang fakultas dan UKM yang cukup baik diberikan dalam acara parade dan bazar kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) dari Prabu 2024, Alwi Ridwan menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan yang ada serta rasa terima kasih atas kritik yang disampaikan. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan Prabu di tahun-tahun berikutnya. Evaluasi tersebut meliputi perubahan dan percepatan waktu persiapan. Walau para panitia telah adaptif dengan perubahan tersebut, Alwi mengakui bahwa hal tersebut mengubah berbagai rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Dalam wawancara dengan Warta Kema (17/08), Alwi menjelaskan bahwa kebijakan pembagian mahasiswa baru dilakukan agar setiap mahasiswa baru tidak kekurangan mata acara sehingga perlu ada penyesuaian waktu agar berjalan lancar. Ia juga menjelaskan bahwa faktor teknis dan perizinan venue juga menyebabkan kebijakan ini diambil pada akhirnya.

“Karena dalam mengkondisikan para mahasiswa baru memakan waktu cukup lama dan ditambah perizinan dari Rektorat untuk penggunaan GOR Jati Padjadjaran itu hanya sebentar, maka diambil keputusan agar para maba dari barisan terdepan diarahkan mengikuti gladi mega present (mozaik),” jelas Alwi.

Alwi berharap pelaksanaan Prabu berikutnya bisa lebih baik dari tahun ini, terutama soal waktu persiapan yang lebih cukup dan memadai. Selain itu, ia juga mengharapkan sinergitas yang lebih baik antara panitia Prabu dan pihak Rektorat kedepannya.

 

Reporter: Raja Azhar
Fotografer: Alif Rayhan Madani D.
Editor: Intan Firdauza

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *