
Penerimaan Mahasiswa Baru (Prabu) Universitas Padjadjaran (Unpad) tahun 2025 resmi berakhir pada Jumat (15/8) di Stadion Jati, Unpad Jatinangor. Pelaksanaan Prabu Unpad 2025 mengalami sejumlah perubahan besar. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dikelola oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KEMA) Unpad, tahun ini Prabu memaksimalkan kolaborasi dengan pihak rektorat. Perubahan sistem tersebut membuat format kegiatan juga mengalami penyesuaian yang cukup signifikan, salah satunya dalam perkenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Jika di tahun-tahun sebelumnya perkenalan UKM identik dengan parade yang sudah menjadi ciri khas dari Prabu Unpad, maka tahun ini, parade diganti oleh konsep baru berupa pagelaran. Dalam pagelaran tersebut, mahasiswa baru disuguhkan oleh penampilan dari setiap UKM untuk menunjukkan karya serta identitasnya masing-masing.
Anisa, Wakil Kepala Divisi Art Performance Prabu 2025, menjelaskan bahwa meskipun parade ditiadakan, nuansa penampilan di hari pelaksanaan tidak jauh berbeda.
“Kalau dari segi penampilan di hari H-nya menurut aku sama aja kaya kita parade, cuman lebih ke persiapannya yang mungkin harus lebih matang dan lebih membutuhkan banyak waktu,” ujarnya.
Anisa juga menambahkan bahwa kelebihan pagelaran terletak pada kejelasan pesan yang disampaikan kepada mahasiswa baru.
“Kalau parade itu kan cuma sekadar lewat, sedangkan di pagelaran, UKM benar-benar dikasih panggung untuk tampil—menampilkan identitas mereka, dan dibantu oleh visual. Jadi, maba itu udah langsung tau kalau yang tampil di depan itu UKM apa,” tambahnya.
Namun, pandangan berbeda muncul dari sejumlah pengurus UKM. Fajar Fadli, Ketua Dewan Pengurus UKM SAR, menilai parade lebih efektif dalam memperlihatkan ciri khas masing-masing UKM.
“Menurut saya perkenalan UKM lewat penampilan ini sedikit kurang, karena kurang kerasa feel Prabu-nya. Karena kan memang hype Prabu dari tahun-tahun sebelumnya parade ya, terus kalau di parade kita bisa langsung interaksi langsung dengan maba dan lebih interaktif,” jelasnya.
Pijay, General Manager Radio Unpad, memiliki pandangan yang sama seperti Fajar, yang lebih memilih parade sebagai bentuk perkenalan UKM.
“Parade itu lebih memberikan euforia yang lebih fun dan dari Radio Unpad sendiri bisa lebih banyak gimmick-gimmick lucu jika kita melakukan parade. Selain itu, karena tahun-tahun sebelumnya dilakukan parade, jadi ini sebagai budaya yang seharusnya dilakukan setiap tahunnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ermer, mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menilai konsep perkenalan prabu lewat penampilan ini membuat perkenalan UKM lebih jelas.
“Aku ngga tau kalau prabu tahun-tahun sebelumnya perkenalan UKM dalam bentuk parade. Tapi, mungkin tahun nantinya seperti ini aja kali ya, karena tadi penampilannya bagus banget, semua orang bisa liat,” ujarnya.
Pagelaran UKM dalam PRABU 2025 menjadi agenda utama di hari terakhir yang digelar di Stadion Jati. Selain pertunjukan, panitia juga menyiapkan booth untuk setiap UKM yang ada di Unpad, sehingga memudahkan mahasiswa baru untuk mengetahui informasi lebih lengkap dari masing-masing UKM.
Meski menuai pro dan kontra, Prabu 2025 dengan konsep baru ini menandai perubahan besar dalam penyambutan mahasiswa baru Unpad. Dengan tema “Urun Daya Kita” kegiatan yang berlangsung sejak 11 hingga 15 Agustus ini diharapkan menjadi awal perjalanan akademik yang berkesan bagi ribuan mahasiswa baru Unpad angkatan 2025.
Penulis : Salwa Nabila Ayu
Foto : Ahmad Zaki Burhani
Editor : Alifia Pilar Alya Hasani, Fernaldhy Rossi Armanda, Ammara Azwadiena Alfiantie
