Kondisi Jalan Winaya Mukti setelah diperbaiki (Foto: Razan Jayaputra Partadinata)
Kondisi Jalan Winaya Mukti setelah diperbaiki(Foto: Razan Jayaputra Partadinata)
Kondisi Jalan Winaya Mukti setelah diperbaiki (Foto: Razan Jayaputra Partadinata)

 

Warta Kema – Setelah lama dikeluhkan, ruas berlubang di Jalan Winaya Mukti (persimpangan di dekat Dunkin Donut Jatinangor) kini telah diperbaiki pada Jumat (13/06) dan rampung sehari setelahnya. Jalan yang merupakan titik perlintasan utama mahasiswa menuju kampus ini kerap kali mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Perbaikan ini menjadi angin segar bagi para pengguna jalan, terutama mahasiswa dan warga sekitar yang terdampak.

Darwin, seorang juru parkir yang sehari-hari bekerja di sekitar lokasi, menjelaskan bahwa ia telah lama menyaksikan kondisi jalan yang rusak dan tidak rata, terutama di musim hujan saat lubang-lubang tertutup genangan air. Menurutnya, beberapa kejadian seperti pengendara terpeleset atau hampir jatuh biasa terjadi.

“Baru sekarang betul-betul dibenerin. Sejak saya kerja di sini, dua tahun lebih, baru kali ini,” ucap Darwin.

Keluhan dan Harapan Perbaikan dari Mahasiswa

Keisya Shafa, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), menjadi salah satu dari banyak pengguna jalan yang terdampak oleh rusaknya Jalan Winaya Mukti. Ia mengaku pernah hampir terjatuh saat melintasi jalan tersebut karena lubang yang cukup dalam.

“Mungkin motor aku bisa rusak kalau keseringan lewat sana. Soalnya, saking dalam lubangnya, itu bikin kendaraannya kadang nggak stabil,” ungkapnya.

Syahren Zelda, mahasiswa Unpad, juga merasakan langsung kondisi jalan tersebut sebagai salah satu jalur yang sering ia lalui dalam aktivitas harian. Ia berpendapat bahwa kondisi jalan yang berlubang dan tidak terawat sangat mengganggu kenyamanan serta dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.

“Aku sering lewat jalan itu, entah pas naik ojek ke kampus atau jalan kaki ke Pangkalan Damri (Pangdam). Jalannya banyak lubang dan kelihatan nggak terawat. Kalau hujan, lubangnya jadi tergenang banyak air, aku pernah beberapa kali kesiram air karena mobil atau truk lewat,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi jalan itu sangat mengganggu aktivitas mahasiswa, terutama karena jalan tersebut merupakan akses utama menuju kampus dan berbagai fasilitas umum di sekitarnya. 

“Ini infrastruktur dasar yang seharusnya dijamin kenyamanan dan keamanannya, apalagi lokasinya dekat instansi pendidikan dan banyak mahasiswa serta warga yang lewat tiap hari,” katanya.

Meski perbaikan jalan disambut positif, keresahan yang selama ini dirasakan mahasiswa belum sepenuhnya hilang. Keisya menilai penanganan dari pihak terkait terlalu lambat, padahal kerusakan jalan tersebut sudah lama terjadi dan berisiko menimbulkan kecelakaan.

“Respons dari pihak yang berwajib itu cenderung bertele-tele dan lambat. Padahal sudah ada korban (yang jatuh) juga,” ucap Keisya.

Ia menginginkan perbaikan jalan yang dilakukan secara berkala di seluruh wilayah Jatinangor, mengingat banyak jalan di kawasan ini yang mudah rusak. Ia juga menganggap bahwa perbaikan jalan sebaiknya diikuti dengan penambahan rambu-rambu lalu lintas agar pengguna jalan lebih waspada dan keselamatan bisa lebih terjaga.

“Setelah ini, semoga perbaikan jalan di Jatinangor bisa dilakukan secara berkala, karena jalan di sini gampang rusak. Selain itu, sebaiknya ditambah juga rambu-rambu lalu lintas, seperti tanda stop dan peringatan lainnya,” tambahnya.  

Chantika Nurilmi, mahasiswa Unpad, berharap perbaikan ke depan dilakukan dengan lebih maksimal. Ia menyoroti bahwa beberapa titik jalan di Jatinangor yang sebelumnya sudah ditambal justru kembali rusak dalam waktu singkat. Menurutnya, jalan yang tidak ditambal dengan rata bisa menimbulkan tonjolan seperti “polisi tidur dadakan.”

“Menurut aku, kualitas tambalan jalan yang sering mereka pakai itu jujur kurang bagus. Maksudnya, aku merasa baru dibenerin tapi beberapa minggu kemudian tuh sudah rusak lagi. Jadi, mungkin ganti bahan jadi yang lebih kuat. Kadang juga, tambalannya malah jadi kayak polisi tidur dadakan, bikin was-was juga,” jelasnya

Selain menyampaikan keresahannya terhadap kondisi jalan, Syahren menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menyuarakan isu-isu infrastruktur di lingkungan sekitar.

“Peran mahasiswa itu bisa jadi penting dalam menyuarakan isu infrastruktur. Sekarang bisa menyampaikan aspirasi lewat tulisan, beberapa kegiatan UKM, atau media sosial. Narasi yang ditulis di sosmed itu pengaruhnya besar, kadang orang yang nggak kepikiran akan sesuatu bisa menjadi sadar,” tuturnya.

Menurutnya, mahasiswa memiliki posisi strategis untuk menyampaikan keresahan yang mereka alami sehari-hari, terutama karena mereka adalah pengguna langsung fasilitas umum seperti jalan dan trotoar. Dengan memanfaatkan media sosial atau tulisan, mahasiswa dapat menyuarakan isu-isu publik secara masif dan membentuk kepedulian bersama.

Para mahasiswa berharap, perbaikan infrastruktur di Jatinangor tidak berhenti pada satu titik saja. Mereka ingin ada langkah berkelanjutan dan menyeluruh dari pemerintah, terutama di kawasan yang padat aktivitas seperti lingkungan kampus dan permukiman.

“Kalau bisa menyampaikan langsung, aku bakal minta pemerintah lebih fokus ke fasilitas umum di sekitar kampus. Perluas trotoar, bangun Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), dan pastikan jalan yang rusak diperbaiki dengan kualitas baik. Keamanan dan kenyamanan harus jadi prioritas,” tutur Syahren.

Harapan yang sama juga disampaikan agar pemerintah lebih aktif memantau kondisi jalan secara langsung, khususnya di wilayah-wilayah yang sering dilalui mahasiswa dan warga.

“Semoga pemerintah lebih cepat tanggap dan rajin survei termasuk ke jalan-jalan yang masuk pemukiman. Karena di situ yang paling rawan dan banyak orang lewat setiap hari,” tutup Keisya.

Respons Pihak Kecamatan soal Penanganan Jalan

Selama wawancara, pihak kecamatan terus menegaskan bahwa penanganan jalan rusak bukan kewenangannya secara langsung. Jawaban yang disampaikan pun berulang, menekankan bahwa kecamatan hanya bisa meneruskan laporan masyarakat ke dinas teknis terkait.

Ade Rahmat, staf Kecamatan Jatinangor, menyebutkan bahwa urusan perbaikan jalan menjadi tanggung jawab dinas teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Ia menegaskan bahwa kecamatan hanya dapat menindaklanjuti laporan yang masuk, namun tidak memiliki wewenang untuk melakukan perbaikan secara langsung di lapangan.

“Kalau ada laporan dari masyarakat, kecamatan hanya bisa meneruskan ke instansi terkait. Kami tidak punya kewenangan langsung,” jelasnya.

Tiga hari setelah proses wawancara dilakukan, perbaikan di ruas Jalan Winaya Mukti mulai dikerjakan. Jalan yang sebelumnya rusak, kini sudah dapat dilalui dengan lebih aman, menandai bahwa tindak lanjut atas permasalahan infrastruktur di wilayah tersebut akhirnya dilakukan setelah lama dikeluhkan oleh pengguna jalan.

 

Penulis: Anindya Ratri Primaningtyas 

Editor: Alifia Pilar Alya Hasani, Fernaldhy Rossi Armanda

Foto: Razan Jayaputra Partadinata

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

news-1412

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

20021

20022

20023

20024

20025

20026

20027

20028

20029

20030

20031

20032

20033

20034

20035

30021

30022

30023

30024

30025

30026

30027

30028

30029

30030

30031

30032

30033

30034

30035

80001

80002

80003

80004

80005

80006

80007

80008

80009

80010

80011

80012

80013

80014

80015

80016

80017

80018

80019

80020

80021

80022

80023

80024

80025

80026

80027

80028

80029

80030

80136

80137

80138

80139

80140

80211

80212

80213

80214

80215

80216

80217

80218

80219

80220

9041

9042

9043

9044

9045

80031

80032

80033

80034

80035

80036

80037

80038

80039

80040

80041

80042

80043

80044

80045

80141

80142

80143

80144

80145

80146

80147

80148

80149

80150

80151

80152

80153

80154

80155

30046

30047

30048

30049

30050

30051

30052

30053

30054

30055

30056

30057

30058

30059

30060

80066

80067

80068

80069

80070

80071

80072

80073

80074

80075

80076

80077

80078

80079

80080

80081

80082

80083

80084

80085

80086

80087

80088

80089

80090

80091

80092

80093

80094

80095

30081

30082

30083

30084

30085

30086

30087

30088

30089

30090

80096

80097

80098

80099

80100

80101

80102

80103

80104

80105

80106

80107

80108

80109

80110

80111

80112

80113

80114

80115

80156

80157

80158

80159

80160

80161

80162

80163

80164

80165

80166

80167

80168

80169

80170

80116

80117

80118

80119

80120

80121

80122

80123

80124

80125

80126

80127

80128

80129

80130

80131

80132

80133

80134

80135

80171

80172

80173

80174

80175

80176

80177

80178

80179

80180

80181

80182

80183

80184

80185

80186

80187

80188

80189

80190

80191

80192

80193

80194

80195

80196

80197

80198

80199

80200

80201

80202

80203

80204

80205

80206

80207

80208

80209

80210

news-1412