Jatinangor, WARTA KEMA– Pada hari Jumat (03/06), pembukaan acara Hayu Diajar x Upgrade Desa yang dinaungi oleh Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Kabupaten Bandung telah dilaksanakan. Selama tiga hari, JBZ mengabdi di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Acara pembukaan dimulai pada pukul 9.58 WIB. Pembukaan acara diawali dengan khidmat, yaitu mendoakan Emmeril Khan Mumtadz atau yang kerap disapa Eril yang merupakan founder dari Jaber Zillenial. Peserta acara mendoakan Eril yang dinyatakan telah meninggal dunia dan diberitakan hilang di Sungai Aare, Swiss. Program-program di JBZ akan meneruskan semangat kemanusiaan Almarhum Eril, salah satunya adalah HYD x Updes.
Berdasarkan keterangan Ketua Jabar Zillenial Kabupaten Bandung Raihan Luthfiandi Muhammad, sekitar lima puluh panitia turut berpartisipasi dalam program pengabdian JBZ kali ini. Sejumlah panitia tersebut nantinya akan memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan kepada warga desa, khususnya murid-murid sekolah dasar, pemuda, petani, dan lansia.
Pemilihan Desa Sukapura sebagai lokasi pengabdian dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Ketua Pelaksana kegiatan Muhammad Ilham Fadhlurrohman atau yang biasa disapa Ilham menjelaskan beberapa alasan mengenai latar belakang dilaksanakan acara pengabdian tersebut.
“Kita tertarik sama potensi yang dimiliki desa ini. Berangkat dari data, Kecamatan Sukasari, salah satunya Desa Sukapura punya beberapa masalah yang tertarik untuk kita bantu coba menyelesaikannya. Salah satu masalahnya adalah sekitar 50% warga Kertasari hanya lulusan SD. Itu membuat kita tergerak bahwa kita punya kesempatan melakukan kegiatan Hayu Diajar untuk menumbuhkan minat teman-teman SD untuk terus melanjutkan pendidikan, mengembangkan potensi, dan pendidikan karakter,” ucap Ilham.
Hayu Diajar merupakan program pengajaran di daerah yang lebih memfokuskan pada pengajaran non-formal. Umumnya, materi yang diajarkan adalah cita-cita, ragam budaya, self-awareness, dan lainnya. Program ini berlokasi di tiga tempat, yakni SDN Pacet, SDN Argasari, SDN Sukapura.
Ilham juga menjelaskan mengenai gerakan Upgrade Desa yang bermaksud untuk membantu warga desa mengelola potensi yang dimilikinya, yakni kopi. Pada program ini, JBZ Kabupaten Bandung akan memberikan penyuluhan atau workshop mengenai pengolahan dan distribusi dari kopi kepada warga setempat. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menghasilkan kopi dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Pada workshop hari pertama, masyarakat desa diberikan pengenalan mengenai segala hal tentang kopi. Sedangkan pada hari kedua, workshop lebih mengarah kepada pengolahan dan pengembangan kopi. Adanya workshop ini diharapkan dapat mendukung animo masyarakat dalam meningkatkan popularitas kopi Sukapura.
“Buat pemateriannya, kita undang pembicara yang berpengalaman di dunia kopi, untuk sharing seputar kopi. Hari pertamanya tentang semua hal tentang kopi, apa itu kopi, penyajiannya bagaimana, dan lain-lain. Di hari kedua, lebih ke gimana ‘sih kopi itu diolah dan dikembangkan. Jadi besok ‘tuh belajar penyajian, marketing-nya, baristanya, dan lain-lain,” jelas Ilham.
Program HYD x Updes disambut positif oleh perangkat desa. Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Wulan sangat mengapresiasi para zillenial yang turut berpartisipasi dalam program HYD x Updes di Desa Sukapura.
“Untuk saya pribadi, ini luar biasa ya. Para anak muda, para zillenial ada terobosan-terobosan masuk pengabdian ke daerah, masuk ke pelosok, terutama ke Desa Sukapura. Saya pribadi mengucapkan terima kasih masih ada yang peduli gitu untuk mengabdikan, menularkan ilmu-ilmunya, memanfaatkan ilmu-ilmunya di Sukapura yang memang sangat membutuhkan. Para zillenial di sukapura mudah-mudahan jadi lebih tertarik dan terbawa untuk berbuat positif,” ucap Wulan.
Ilham menjelaskan, program HYD x Updes ini berada dalam tahap pengenalan terhadap pengembangan potensi Desa Sukapura, maka output yang dihasilkan adalah teredukasi dan terbinanya warga desa sebagai partisipan dalam program ini.
Program tersebut dapat memberikan dampak terhadap Desa Sukapura, seperti yang dituturkan oleh Raihan Luthfiandi Muhammad selaku Ketua JBZ Kabupaten Bandung.
“Walaupun pelaksanaannya hanya tiga hari, tapi aku yakin bahwa pengetahuan akan disampaikan oleh ahlinya dan langsung dipraktikkan oleh warga desa, jadi mereka bisa mengetahui dari segala macam halnya. Tiga hari cukup optimal dan bisa diserap oleh masyarakat,” ujar Raihan.
Raihan dan Ilham mengutarakan harapannya terhadap pelaksanaan HYD x Updes, yaitu dapat tercapainya tujuan dari program tersebut berupa termotivasinya kembali anak-anak SD di Desa Sukapura, mendobrak hal-hal yang belum bisa dicapai dengan pengetahuan dan pengalaman yang di-share dalam kegiatan ini, dan menjadi pemicu bagi para pemuda untuk kembali lagi ke masyarakat, serta lebih aware terhadap sekitar.
Wulan pun menuturkan harapannya atas program HYD x Updes, ia berharap bahwa Zillenial akan lebih maju dan berkembang lagi.
“Para Zillenialnya sendiri kedepannya lebih maju dan lebih matang lagi terobosannya, lebih berkembang lagi. Mudah-mudahan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, semuanya lancar, maju, dan sukses selalu.”
Tidak cukup di sini saja, JBZ pun memiliki rencana jangka panjang terhadap program HYD x Updes. Jika warga Desa Sukapura tertarik, tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan monitoring, evaluasi, dan kegiatan berkepanjangan lainnya.
Reporter: Annisaa Salsabiylla, Khansa Nisrina Pangastuti, Jeania Ananda Malik, Disma Alfinisa, Irfan Rizal Fadila
Penulis: Annisaa Salsabiylla, Khansa Nisrina Pangastuti, Jeania Ananda Malik
Editor: Disma Alfinisa