Pertengahan Mei lalu, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022 yang merupakan bagian dari rangkaian SBMPTN resmi dilaksanakan. Ujian yang dibagi dalam 2 gelombang itu menjadi momen penting bagi para calon mahasiswa, karena kesempatannya yang hanya datang sekali dalam setahun. Persaingan yang ketat, tingkat kesulitan soal yang tinggi, serta kesempatannya yang tak banyak, membuat siswa SMA mati-matian berjuang untuk lulus dari tes seleksi tersebut.
Berbagai cara dilakukan demi memperjuangkan universitas impian. Cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan nilai memuaskan di SBMPTN, yaitu belajar dengan giat, memperbanyak latihan soal, mengikuti try out online, dan mengikuti kursus atau bimbingan belajar. Namun, beberapa orang melakukan cara curang dengan mengandalkan pihak lain atau biasa disebut dengan joki.
Berbicara soal joki, beberapa minggu belakangan digemparkan dengan sebuah akun di twitter yang secara masif menyebarkan suatu link melalui kolom komentar di beberapa akun autobase UTBK. Ternyata link tersebut berisi kumpulan foto soal UTBK yang diambil dari para peserta. Link tersebut bahkan tidak menutup nama lengkap dan identitas para peserta di tiap fotonya.
Hal tersebut lantas menarik banyak perhatian dari masyarakat, ribuan orang merasa sakit hati dan kecewa mengetahui usahanya serasa dikhianati oleh para peserta yang menggunakan joki. Lebih lanjut, beberapa orang melakukan penelusuran terkait hal tersebut dengan mencari lokasi ujian dimana kecurangan tersebut terjadi, lalu menindaklanjutinya kepada pihak universitas yang bersangkutan.
Nama-nama peserta joki juga sempat ramai dibicarakan dan menjadi sorotan utama dari orang-orang selama beberapa waktu. Tanggapan pro dan kontra dari masyarakat terkait hal ini pun satu persatu bermunculan.
Meskipun begitu, pengungkapan kasus ini juga membawa kebingungan dari masyarakat. Hal itu berkaitan dengan kejanggalan dari akun @chaecha022 yang menjadi asal muasal bagaimana link tersebut tersebar. Di cuitannya, ia mengatakan kalau link tersebut ia dapat dari suatu grup di telegram, dan tak pernah ada penjelasan lebih jauh soal group chat mana yang dimaksudkan. Riwayat tweet dari akun tersebut juga hanya berisi penyebaran link dari para joki.
Lebih dari itu, akun ini juga mengeluarkan sebuah thread klarifikasi soal identitas palsunya. Dia mengaku kalau akun itu merupakan akun palsu dan sosok perempuan yang menjadi profile header-nya itu merupakan orang lain. Berbagai spekulasi pun kembali bermunculan dari masyarakat. Yang awalnya hanya spekulasi tentang para peserta joki, sekarang spekulasi itu merembet pada Echa sendiri.
Beberapa orang mulai menaruh curiga dan berpikiran kalau Echa sebenarnya salah satu peserta joki yang mengalami masalah internal. Spekulasi tersebut mulai banyak dibicarakan setelah akun Echa menjadi private. Hal tersebut jelas menambah segala kejanggalan yang ada, mulai dari bagaimana akun itu seakan dibuat hanya untuk menyebarkan link tersebut serta keanehan akunnya yang memakai identitas palsu.
Namun, tak sedikit juga yang mengkhawatirkan kondisi Echa. Melihat dari banyaknya peserta yang diungkap dan kabar burung soal harga joki senilai ratusan juta, orang-orang mulai khawatir dengan kondisi Echa, karena ia melakukan perbuatan yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang disekitarnya karena kasus ini.
Meskipun begitu, kita harus tetap memfokuskan diri pada masalah utamanya, dimana terdapat beberapa peserta UTBK yang berlaku tidak jujur. Kita harus tetap bijak dalam menanggapi kasusnya dengan memberikan barang bukti yang ada kepada pihak berwenang. Segala spekulasi di luar hal tersebut tak perlu dipikirkan terlalu jauh apalagi sampai mengganggu privasi orang lain.
Apapun yang terjadi dibalik sosial media biarlah menjadi urusan yang bersangkutan, fokus kita harus tetap pada masalah utama agar para peserta yang jujur bisa mendapatkan keadilan. Selain itu, dengan dikirimnya link berisi soal UTBK tersebut pada pihak LTMPT, sudah seharusnya juga kita menyerahkan kasus ini seutuhnya pada pihak yang berwenang.
Reporter : Ariana Salsabila Haruni
Editor : Fahmy Fauzy Muhammad