Universitas Padjadjaran (Unpad) kini menyediakan lowongan pekerjaan part time di dalam kampus. Lowongan ini diperuntukkan bagi mahasiswa Unpad yang ingin menemukan peluang untuk mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman kerja melalui pekerjaan part time yang tersedia di kampus.
Dua di antara beberapa tempat yang menawarkan kesempatan ini adalah Mahatma Coffee dan Shop Up Unpad. Keduanya berlokasi di Lantai 1 Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Mahatma Coffee juga memiliki cabang lain yang dapat ditemukan di Bale Wilasa 7.
Kesempatan ini disambut mahasiswa dengan antusias. Stella, mahasiswa FIB yang sedang part time di Mahatma Coffee, mengungkapkan bahwa ia mengetahui lowongan pekerjaan tersebut melalui temannya. Dirinya kemudian berinisiatif untuk memeriksa akun Instagram Mahatma Coffee. Kemudian, Stella menemukan informasi bahwa Mahatma Coffee sedang mencari pekerja part time di akun Instagram tersebut.
“Aku tertarik daftar karena penasaran dan ada keinginan untuk belajar cara bikin kopi yang benar,” katanya.
Begitu juga dengan mahasiswa part time di Shop Up, Adit, yang mengetahui lowongan melalui dosen pemasaran digital di fakultasnya.
“Awalnya tawarannya untuk magang, tetapi karena saya juga diterima di studi independen, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil tawaran ini sebagai pekerjaan part time,” ungkap Adit.
Pengalaman kerja part time di kafe rektorat dan Shop Up memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru dan memperluas jaringan.
“Lebih percaya diri buat ngobrol dan berinteraksi dengan banyak orang,” kata Stella tentang manfaat yang ia rasakan dari pekerjaannya di kafe.
Sementara itu, Adit menambahkan, “(Saya) jadi lebih paham bagaimana uang berputar, mulai dari supply chain sampai proses dijual kembalinya sebuah produk.”
Namun, tantangan juga tidak terhindarkan. Mahasiswa yang bekerja part time harus dapat mengelola waktu dengan efisien agar tidak mengganggu kinerja akademis mereka.
“Memang itu (mengatur waktu) sih yang jadi PR, palingan caranya itu kalau lagi di waktu part time, ya fokus dulu di pekerjaan part time-nya. Buat tugasnya, nanti dikerjakan di waktu luang setelah part time selesai,” ungkap Adit.
Sedangkan, Stella mengungkapkan bahwa fleksibilitas jadwal kerja di Mahatma Coffee sangat membantu dalam manajemen waktu antara kuliah dan pekerjaan part time, terutama karena shiftnya disesuaikan dengan jadwal kuliah sehingga tidak bentrok.
Manajer Operasional sekaligus Head Barista dari Mahatma Coffee, Bayu Ramdani, juga menyampaikan alasan khusus dibalik perekrutan mahasiswa sebagai pekerja part time.
“Mahatma Coffee pengin memberikan wadah bagi Mahasiswa Unpad yang memiliki passion di bidang kopi untuk belajar serta explore industri kopi. Kembali lagi ke visi utama Mahatma Coffee, dari Unpad dan untuk Unpad,” ujar Bayu.
Ia menjelaskan bahwa tugasnya melibatkan controlling junior barista, pengawasan operasional, dan memastikan standar SOP terpenuhi, serta memberikan briefing mingguan untuk menyatukan kinerja tim part time.
“Paling pertama itu yang pasti adalah attitude. Apalagi kalau di coffee shop itu industrinya bukan hanya kopi, tetapi juga hospitality. Kenapa saya bilang seperti itu? Karena sejago apapun skill seorang barista, (dia) belum tentu bisa disebut barista kalau attitude-nya jelek karena yang diutamakan itu pasti attitude-nya dulu,” kata Bayu menuturkan kriteria pekerja di Mahatma Coffee.
Dengan adanya kesempatan kerja part time di kampus, mahasiswa Unpad tidak hanya dapat mengembangkan diri secara profesional, tetapi juga meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab. Program ini juga memberikan manfaat bagi institusi kampus dengan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam mendukung operasional dan kegiatan kampus.
Seiring dengan terus berkembangnya kesadaran akan pentingnya pengalaman kerja di masa kuliah, diharapkan lebih banyak lagi institusi kampus yang memberikan kesempatan seperti ini bagi mahasiswa untuk meraih impian dan bersiap menghadapi dunia kerja setelah lulus.
Reporter: Ammara Azwadiena Alfiantie
Editor: Luh Muni Wiraswari, Intan Firdauza
Fotografer: Sahda Annisa
