Foto: Rana Mufidah
Bulan Maret adalah bulan perempuan. Bukan tanpa sebab, Hari Perempuan Internasional jatuh pada bulan ini, tepatnya tanggal delapan. Tahun ini merupakan peringatan ke-111 Hari Perempuan Internasional. Para perempuan dan pegiat feminisme di seluruh dunia ikut meramaikan hari peringatan ini tak terkecuali mahasiswa Unpad. Aliansi se-Unpad menyelenggarakan aksi longmarch dengan titik akhir di depan Gedung Sate, Bandung.
Massa aksi menyampaikan aspirasi mereka melalui tulisan pada poster, orasi, hingga aksi teatrikal. Massa aksi terdiri dari berbagai kalangan mulai dari Aliansi se-Unpad, Aliansi Para Puan Bandung, mahasiswa kampus lain, hingga buruh perempuan. Sobat Warta, mari kita simak peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam aksi peringatan Hari Perempuan Internasional di Bandung melalui tangkapan gambar dari Warta Kema!
Poster sebagai Sarana Penyampaian Aspirasi
Foto: Rana Mufidah
Selasa (8/3), massa aksi menyuarakan aspirasi mereka melalui tulisan dan gambar di poster. Narasi yang dibawakan oleh massa aksi ini cenderung berbeda-beda. Namun, pada intinya mereka ingin melawan patriarki dan mendukung hak-hak kaum perempuan.
Foto: Rana Mufidah
Tidak ketinggalan, buruh-buruh perempuan juga ikut mengemukakan pendapatnya di hadapan Gedung Sate. Mereka menuntut keadilan bagi buruh perempuan dan buruh laki-laki di tempat kerja. Menurut mereka, selama ini perempuan sering diperlakukan tidak adil di tempat kerja.
Foto: Rana Mufidah
Substansi poster mengenai #BreaktheBias yang merupakan tema International Women’s Day tahun ini juga kerap ditemui. Poster-poster tersebut seakan berbicara bahwa bias dapat menjadi penghalangan perempuan untuk maju dan mendapatkan kebebasan untuk memilih.
Perwakilan Massa Aksi Melakukan Orasi
Foto : Hanna Elizabeth
Orator dari Gender Research Student Center (GREAT UPI) menuntut untuk menyelesaikan upaya penanganan kasus kekerasan seksual di Indonesia dan lingkungan kampus. Orasinya tersebut diiringi oleh antusias kepalan tangan massa aksi lainnya.
Selain perempuan, laki-laki juga diberi kesempatan untuk berorasi di hadapan massa aksi untuk menyuarakan nuraninya.
Aksi Teatrikal oleh ISBI Bandung
Foto: Rana Mufidah
Aksi teatrikal dari ISBI Bandung mengilustrasikan stereotip kepada perempuan yang melulu tentang dapur, sumur, kasur. Kegiatan mencuci baju merupakan visualisasi dari perempuan yang melekat dengan kegiatan di “sumur”.
Foto : Hanna Elizabeth
Foto: Rana Mufidah
Lakon dilakukan oleh tiga orang aktris yang melakukan kegiatan berdandan, mencuci baju, dan mencuci piring. Ketiga kegiatan tersebut merupakan bias yang ditanamkan dalam diri perempuan.
Jadi, itulah beberapa rangkaian peristiwa di aksi peringatan Hari Perempuan Sedunia pada Selasa lalu. Bagaimana menurut Sobat Warta? Apa yang Sobat Warta pikirkan mengenai Hari Perempuan Sedunia?
Teks: Disma Alfinisa
Foto: Rana Mufidah, Hanna Elizabeth
Editor: Sarah Fauziah
1 Comment