Apa hal yang pertama kali terlintas pada masyarakat awam atau netizen ketika mendengar atau membaca kisah korban perkosaan? Beberapa mungkin berempati, namun beberapa yang lainnya justru malah menyalahkan korban dengan dalih, “Kenapa tidak melawan?”, “Kan bisa teriak?”, “Kok nggak mencari bantuan?”, “Kalau enggak melawan berarti menikmati dong?”, serta rentetan ujaran lain dengan pola pikir yang menyudutkan korban. Sedangkan, dalam kasus kekerasan seksual seperti pemerkosaan, tidak semua korban dapat melawan, berteriak, atau melakukan upaya lain untuk menghentikan pelaku. Fenomena seperti ini dikenal dengan istilah, “Tonic Immobility.”

Mengenal Tonic Immobility 

Dilansir dari studi mengenai Human Tonic Immobility oleh Abrams, dkk (2009), Tonic Immobility (TI) adalah gejala kelumpuhan motorik yang bersifat sementara atas respons korban terhadap serangan seksual dari pelaku. Di bawah tekanan yang luar biasa, kelumpuhan sementara ini merupakan reaksi defensif dari tubuh yang menjadikan seseorang tidak bisa bergerak (kaku), berbicara, dan merespons apapun yang diterima tubuhnya. Hal ini bekaitan pula dengan aktivasi hormon corticostereoid yang dapat mengurangi energi korban dalam jumlah yang besar.

Pasca Tonic Immobility

Belum cukup alami tonic immobility, tak jarang sebagian korban perkosaan juga hadapi potensi depresi. Penelitian yang dilakukan oleh Moller mengungkapkan adanya potensi depresi akut sampai gangguan stres pascatrauma (post-trauma stress disorder; PTSD) yang lebih besar pada korban perkosaan yang mengalami tonic immobility dibanding mereka yang tidak mengalaminya. Dikutip dari studi yang diterbitkan dalam Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica (2014), melaporkan bahwa dari 300 perempuan korban perkosaan, 70% mengalami tonic immobility dan 48% lainnya mengalami kriteria tonic immobility yang ekstrem selama pemerkosaan.  Sayangnya, banyak dari korban yang tidak menyadari bahwa gejala yang dialami saat pemerkosaan bersifat alami dan spontan. Mereka justru malah merasa bersalah pada diri sendiri karena tidak memiliki kontrol penuh terhadap tubuh. Pada akhirnya, korban enggan untuk melapor pada orang terdekat atau pihak berwajib karena takut dihakimi oleh orang lain. 

Ironisnya lagi, tonic immobility kerap kali diabaikan keberadaannya oleh pengadilan hukum. Hal ini kemudian membuat korban kesulitan untuk menjelaskan kepada pihak berwenang mengenai alasan mengapa mereka tidak melawan. Selain itu, banyaknya asumsi jika korban tidak melawan pelaku berarti peristiwa tersebut bukanlah aksi pemekorsaan juga berpotensi untuk memperburuk kondisi para korban. Oleh karena itu, riset atau studi mengenai tonic immobility sudah sepatutnya harus disebarkan secara luas baik itu kepada korban, pelaku, masyarakat, serta lembaga hukum agar korban merasa dirinya dilindungi dan tidak dihakimi.

Kami bersama penyintas!

Jika ada di antara Sobat Warta yang pernah mengalami kekerasan atau pelecehan seksual, segera laporkan ke pihak berwajib atau konsultasi ke berbagai komunitas konseling dan lembaga bantuan hukum (LBH) terdekat yaa!

Atau bisa langsung menghubungi berbagai hotline lembaga perlindungan di bawah ini:

  1. Yayasan Pulih

Hotline: 021-78842580

Email: pulihcounseling@gmail.com

  1. LBH Apik Jakarta 

Hotline: 081388822669

Email: apiknet@centrin.net.id

  1. Girl Up Unpad

Hotline:

LINE: @172eigom

Instagram: @girlup.unpad

  1. SAPA Indonesia 

Hotline: 021-5853849

Email: sapa.indo@gmail.com

  1. Komnas Perempuan 

Hotline: 021-3903963

  1. Komnas Perempuan dan Anak RI 

Hotline: 082125751234

  1. Samahita Bandung

Whatsapp: 081901003583

Email: samahita2015@gmail.com

 

Referensi:

Abrams MP, Carleton RN, Taylor S, Asmundson GJ. Human tonic immobility: measurement and correlates. Depress Anxiety. 2009;26(6):550-6. doi: 10.1002/da.20462. PMID: 19170102.

https://cewekbanget.grid.id/read/062738840/bukan-enggak-melawan-korban-kekerasan-seksual-alami-tonic-immobility?page=all 

https://www.parapuan.co/read/532665098/mengenal-tonic-immobility-kondisi-tubuh-saat-seseorang-alami-pemerkosaan?page=2 

Penulis : Andi Tiara

Editor : Abdullah Azzam Alhudhaibi

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

news-1412

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

20021

20022

20023

20024

20025

20026

20027

20028

20029

20030

20031

20032

20033

20034

20035

30021

30022

30023

30024

30025

30026

30027

30028

30029

30030

30031

30032

30033

30034

30035

80001

80002

80003

80004

80005

80006

80007

80008

80009

80010

80011

80012

80013

80014

80015

80016

80017

80018

80019

80020

80021

80022

80023

80024

80025

80026

80027

80028

80029

80030

80136

80137

80138

80139

80140

80211

80212

80213

80214

80215

80216

80217

80218

80219

80220

9041

9042

9043

9044

9045

80031

80032

80033

80034

80035

80036

80037

80038

80039

80040

80041

80042

80043

80044

80045

80141

80142

80143

80144

80145

80146

80147

80148

80149

80150

80151

80152

80153

80154

80155

30046

30047

30048

30049

30050

30051

30052

30053

30054

30055

30056

30057

30058

30059

30060

80066

80067

80068

80069

80070

80071

80072

80073

80074

80075

80076

80077

80078

80079

80080

80081

80082

80083

80084

80085

80086

80087

80088

80089

80090

80091

80092

80093

80094

80095

30081

30082

30083

30084

30085

30086

30087

30088

30089

30090

80096

80097

80098

80099

80100

80101

80102

80103

80104

80105

80106

80107

80108

80109

80110

80111

80112

80113

80114

80115

80156

80157

80158

80159

80160

80161

80162

80163

80164

80165

80166

80167

80168

80169

80170

80116

80117

80118

80119

80120

80121

80122

80123

80124

80125

80126

80127

80128

80129

80130

80131

80132

80133

80134

80135

80171

80172

80173

80174

80175

80176

80177

80178

80179

80180

80181

80182

80183

80184

80185

80186

80187

80188

80189

80190

80191

80192

80193

80194

80195

80196

80197

80198

80199

80200

80201

80202

80203

80204

80205

80206

80207

80208

80209

80210

news-1412