Peringati World Ozone Day, Unpad Kolaborasi Dengan NGO Asal Prancis

Peringati World Ozone Day, Unpad Kolaborasi Dengan NGO Asal Prancis

Peringati World Ozone Day, Unpad Kolaborasi Dengan NGO Asal Prancis

Anggota BEM Unpad berpartisipasi dalam permainan penyusunan kartu sebab-akibat perubahan iklim yang difasilitasi oleh Climate Fresk pada Jumat (20/09). (Warta Kema/Muhammad Aziz Fitratama)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad) memperingati Hari Ozon Sedunia dengan berkolaborasi bersama non-government organization (NGO) asal Prancis Climate Fresk dan komunitas pecinta lingkungan InWaste Station dengan tema Act, Learn, and Lead the Change, Jumat (20/09). Kegiatan ini diselenggarakan di basecamp InWaste Station yang terletak di Dayeuhkolot. Ini adalah bentuk komitmen BEM Unpad untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan sekitar, khususnya mahasiswa.

 

BEM Unpad menjadi kelompok mahasiswa pertama yang berkolaborasi dengan Climate Fresk dan InWaste Station untuk memperingati Hari Ozon Sedunia yang diharapkan akan terus berlanjut menjadi acara tahunan. Ini adalah salah satu bentuk nyata realisasi tujuan mahasiswa yang dianggap sebagai pivot untuk terus menggaungkan dan mengawal isu-isu lingkungan.

 

“Kalau ClimateFresk sendiri, kalau di luar, luar Indonesia, aku kurang tau juga ya, tapi kalau di sini emang baru pertama kali ya, karena memang baru masuk ke Indonesia juga, kita mau kolaborasi dengan komunitas yang mau merayakan ini juga, makanya sekarang kolaborasi sama InWaste, ada PLN juga, sama BEM Unpad gitu ya,” tutur Rafi, Fasilitator Climate Fresk.

 

“Pada intinya, kenapa generasi muda  yang paling harus berkontribusi nyata mengenai isu-isu lingkungan? Karena generasi muda, dalam konteks ini mahasiswa, adalah generasi yang akan paling terdampak oleh kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap lingkungan karena isu lingkungan adalah isu yang futuristik, isu yang melibatkan antargenerasi. Apa yang kita lakukan sekarang di sini akan berimbas ke masa depan,” jelas Dilan selaku Ketua Departemen Lingkungan Hidup BEM Unpad.

 

Kegiatan ini diawali dengan workshop yang diberikan oleh Climate Fresk. Beberapa partisipan disatukan dalam sebuah regu, kemudian fasilitator akan membagikan untuk masing-masing anggota sebuah kartu bergambar yang berisikan isu-isu lingkungan. Kartu-kartu tersebut saling berkaitan satu sama lain sebagai rantai sebab-akibat. Tujuan dari permainan ini adalah para pemain diharapkan dapat menyusun peristiwa lingkungan dari hulu hingga ke hilirnya.

Setelah partisipan mengikuti permainan pertama, mereka dituntut untuk tidak hanya mengerti akar masalah dari perubahan iklim, tetapi juga mengulik solusi dari isu lingkungan dengan melakukan sebuah roleplay. Mereka memerankan beberapa pihak yang dianggap dapat menjadi tonggak utama perbaikan masalah lingkungan. Pihak-pihak tersebut disebut sebagai Pentahelix yang terdiri dari komunitas, media, pelaku bisnis, pemerintah, dan akademisi. Di permainan ini para partisipan mengeluarkan beragam solusi potensial yang dapat dilakukan oleh Pentahelix.

 

Dengan diadakannya kolaborasi ini, mereka yang turut serta menyukseskan acara peringatan Hari Ozon Sedunia, mengungkapkan harapannya.

 

“(Harapan aku) sesimpel banyak yang aware dan banyak yang mau take action dan berkontribusi akan hal itu, karena menurutku kalau hanya stop di aware itu kurang cukup. Jadi engga stop di-‘tau’ tapi harus mulai melakukan sesuatu,” ujar Rafi, Koordinator Pengembangan dan Fasilitator Climate Fresk.

“Yang pertama adalah aware dulu bahwa banyak isu-isu sosial di sekitar kita dan ketika udah tahu, kita pengen belajar sebenernya apa yang terjadi di realitanya, mengenai akar masalahnya apa. Kita bisa collaborative action supaya bisa lead the change ke banyak orang lagi,” tutur Utari, Founder InWaste Station.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *