Kronologi Mahasiswi Unpad Ditodong Sajam di Caringin

Ilustrasi begal. (Sumber: diskmediaindonesia.com)
Ilustrasi begal. (Sumber: diskmediaindonesia.com)
Ilustrasi begal. (Sumber: diskmediaindonesia.com)

 

Nurul, mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad), ditodong dengan senjata tajam (sajam) oleh tiga pengendara motor pada pukul 22.00 WIB di depan Kos Paddy House, Caringin, Selasa (30/4).

Insiden tersebut terjadi ketika Nurul sedang berjalan bersama sepuluh orang temannya. Mereka dihampiri tiga pelaku yang mengendarai motor. Pengendara motor yang pertama menutupi pengendara kedua yang juga membonceng seorang dari komplotannya. Teman Nurul yang berada di belakangnya menyadari hal tersebut dan berteriak, membuat kedua pengendara motor tersebut membalikkan arah untuk menantang teman Nurul. 

“Mereka tuh, kayak ngegas-gasin gitu, kayak mainin gasnya, gitu,” ucap Nurul. 

Pelaku yang membawa pisau membuat keributan dan berupaya memisahkan Nurul dari rekan-rekannya. Bersama dengan dua temannya, Nurul berlari menuju Toko Ramirez 5 yang berjarak 400 meter dari Kos Paddy House dan memohon izin untuk berlindung di dalam toko tersebut untuk sementara. 

Keesokan harinya, mereka kembali ke depan Kos Paddy House untuk melihat rekaman CCTV dari kejadian tersebut. Setelah melihat rekaman, Nurul menyadari bahwa ketiga pelaku hanya berani menantang dengan mengacungkan pisau. 

“Mungkin ngeliat ya, ada orang, dan ada mobil yang keluar dari arah Wasabi, jadi dia tuh, kayak, ga berani maju lagi,” ujar Nurul di akhir ceritanya. 

Hal lain yang membuat Nurul terkejut adalah reaksi dari penjaga toko yang tidak merespon dengan khawatir ketika Nurul berkata ingin menumpang karena diikuti.  

“Si Aa-nya tuh, ga ngerespon apa-apa, ‘oh, iya,’ gitu doang,” tutur Nurul ketika meniru reaksi penjaga toko.

Nurul juga berkata bahwa penjaga keamanan Kos Paddy House juga turut menjadi saksi mata dari keributan tersebut, tetapi tidak keluar dan hanya melihat dari balik pagar. Begitu juga dengan warga di sekitar yang ternyata mengetahui kejadian tersebut karena suara motor dan teriakan-teriakan. Menurut Nurul, alasan warga tidak keluar adalah karena tidak adanya yang berteriak meminta tolong.

“Masyarakatnya juga kurang aware, ga, sih? Sama update di sekitarnya,” komentar Nurul pada akhir wawancara, menyuarakan kekhawatirannya terhadap kurangnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan di area Caringin. Nurul menambahkan bahwa tidak ada korban yang terluka maupun barang yang diambil oleh pelaku pada kejadian tersebut. 

 

Reporter : Alifia Pilar A.H.

Editor : Intan Firdauza, Zulfa Salman

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *