Mengengok Penutupan BIG FORCE! Festival 2022, Festival Musik Kampus Luring Setelah Sekian Lama Daring

big force festival

Loading

(Kehadiran pengunjung dalam memeriahkan penutupan BIG FORCE! Festival | Foto oleh Sarah Fauziah/Warta Kema)

“BIG FORCE! Festival” atau disebut juga “BFF” merupakan ajang unjuk bakat dan kompetisi antar fakultas dalam bidang seni, akademis, dan olahraga tahunan yang dinaungi oleh Departemen Seni, Budaya, dan Olahraga BEM Kema Universitas Padjadjaran. BFF tahun ini mengangkat tema Touch The Sky With The Force yang bermakna harapan untuk seluruh Kema Unpad agar dapat mengembangkan bakat dan kreativitasnya.

Penutupan BFF tahun ini sukses digelar pada (26/11) di Lapangan Merah, Universitas Padjadjaran. Berbagai musisi dalam negeri dihadirkan dalam acara ini, seperti Teddy Adhitya, The Panturas, TBA, dan sebagainya. Di samping itu, ada pula musisi luar negeri yang turut memeriahkan, yakni FUR. 

(Penampilan dari FUR sebagai salah satu bintang tamu pada penutupan BIG FORCE! Festival | Foto oleh Maria Imanuella Dewi.S/Warta Kema)

Berdasarkan pantauan Warta Kema, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati konser musik tahunan kampus kali ini meskipun cuaca sedang hujan. Sebagian besar dari pengunjung datang dengan menggunakan jas hujan ponco yang dibeli sebelumnya maupun langsung di tempat. 

Di sisi lain, terlihat pula kemeriahan acara penutupan BFF saat memasuki kawasan utama yang disambut dengan pengumuman para juara perlombaan di panggung kecil “Melanger Stage”. Selain itu, ada pula tenda-tenda penjual makanan, tenda photobooth, tenda medis, sitting area, dan toilet sebelum memasuki kawasan panggung besar “Loco Stage”.

(Situasi di sekitar lokasi panggung kecil “Melanger Stage” | Foto oleh Sarah Fauziah/Warta Kema)

Kemeriahan Acara 

Yolanta, salah satu pengunjung yang datang dengan kedua temannya, mengungkapkan bahwa penutupan BFF tahun ini sangat meriah. Baginya, hal ini sebagai nilai positif sebab keberhasilan penyelenggaraan BFF merupakan salah satu langkah Kema untuk mengenalkan Unpad kepada masyarakat.

Selain itu, Yolanta mengungkapkan bahwa acara tersebut cukup berbeda dengan konser musik yang lain. Dirinya menjelaskan hal tersebut dikarenakan adanya dua panggung yang masing-masing menampilkan bintang tamu yang berbeda. Di sisi lain, luasnya area acara juga membuat pengunjung menjadi bebas bergerak. 

Selain Yolanta, adapula Darin yang datang bersama dengan kedua temannya. Sama seperti Yolanta, Darin mengungkapkan bahwa penutupan BFF tahun ini terasa sangat meriah, meskipun cuaca sedang hujan.

“Tadi hujan terus ya dan kebetulan berhenti (hujan) sewaktu sudah acara sudah selesai. Tapi, seru banget hari ini, apalagi tadi bintang tamunya dapat membuat semuanya bernyanyi,” ungkap Darin kepada Warta Kema. 

Selain faktor bintang tamu yang diundang, ketiganya juga menilai bahwa penutupan BFF dapat dikatakan sukses karena tidak ditemukan kasus kesalahan sistem bahkan kerusuhan.

Kerja Keras yang Terbayarkan

Rahma, salah satu panitia BIG FORCE! Festival mengungkapkan bahwa penutupan BFF pada Sabtu malam terselenggara dengan sukses, meskipun cuaca hujan. Namun, dirinya mengutarakan bahwa pada awal acara sempat terjadi kepanikan di antara panitia.

“Di akhir acara sudah keren banget ya. Tetapi, di awal-awal kami sempat panik karena hujan terus turun dari awal open gate. Apalagi, banyak anak (divisi) keamanan yang harus hujan-hujanan untuk menunggu di pintu masuk,” tuturnya. 

Selain Rahma, Silvi turut menambahkan bahwa keriuhan di awal acara dapat diminimalisir dengan penampilan dari berbagai bintang tamu yang diundang. 

Sama halnya dengan Rahma dan Silvi, Astri dan Ines yang juga merupakan panitia BIG FORCE! Festival sempat mengeluhkan cuaca hujan yang terus menerus turun selama acara. Hal ini dikarenakan situasi jalanan yang menjadi berkubang dan berlumpur, sehingga menghambat mobilitas antar panitia.

Harapan untuk BIG FORCE! Festival Tahun 2023

Sarah, sebagai salah satu pengunjung mengungkapkan harapannya kepada Warta Kema agar panitia BFF tahun 2023 dapat lebih memperhatikan hal teknis sebelum penyelenggaraan acara. 

Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi atas informasi mengenai waktu spesifik penutupan BFF Sabtu malam.

Selain Sarah, Zelda turut berkomentar perihal harga tiket yang ditawarkan yang menurutnya masih terbilang cukup mahal.

“Untuk saran saja. Semisal memberi perkiraan harga jangan cukup jauh. Jadi, ketika ada teman-teman yang ingin menonton tiba-tiba, tidak perlu membeli mahal-mahal. Tidak perlu membeli di calo juga kan. Jadi, bisa langsung membeli dari panitia BFF,” ungkapnya. 

Selain perihal teknis dan harga, Darin sebagai salah satu pengunjung juga mengungkapkan harapannya agar penutupan BFF tahun depan dapat lebih memaksimalkan diva-diva musisi tanah air.  

Di sisi lain, Rahma dan Silvi sebagai panitia berharap agar penutupan BFF tahun depan dapat mengundang lebih banyak Kema Unpad, baik sebagai pengunjung maupun panitia. 

“Diharapkan kedepannya lebih banyak Kema Unpad yang tertarik ikut kepanitiaannya dan mau menonton maupun berpartisipasi dalam perlombaan dan penutupan BFF,” ungkap Silvi.

Reporter: Maria Imanuella Dewi Sekartaji

Fotografer: Sarah Fauziah

Editor: Disma Alfinisa

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *