Acara Open Mic yang diadakan oleh Standupindo Jatinangor/Foto: Hanif Musyaffa
Jatinangor, Wartakema – Stand-up comedy telah menjadi fenomena yang sangat populer di Indonesia belakangan ini. Dengan penggunaan humor yang segar dan gaya cerita yang inovatif, komika-komika mampu menghibur penonton dengan kisah lucu sehari-hari. Stand-up comedy adalah bentuk pertunjukan dimana seorang komika berdiri di atas panggung tanpa menggunakan properti besar atau adegan yang rumit.
Mereka menggunakan materi cerita lucu, monolog, dan punchline untuk menghibur penonton. Para komika biasanya bercerita tentang pengalaman pribadi, observasi sehari-hari, atau isu-isu yang relevan. Tujuan utama stand-up comedy adalah membuat penonton tertawa dan merasa terhibur.
Pada tahun 2012, lahir sebuah komunitas stand-up comedy “Standup Indo Unpad” yang kemudian berganti nama menjadi Standupindo Jatinangor. Pergantian ini bertujuan untuk memperluas keterlibatan dan melahirkan berbagai komika potensial di Jatinangor. Standupindo Jatinangor bertujuan untuk mengumpulkan individu dengan minat, tujuan, dan ketertarikan yang sama dalam stand-up comedy, terutama mereka yang berdomisili di sekitar Jatinangor.
Avis Kafabih, ketua Standupindo Jatinangor menjelaskan bahwa Standupindo Jatinangor adalah tempat berkumpulnya mereka yang memiliki minat dan tujuan yang sama dalam stand-up comedy.
“Standupindo Jatinangor adalah komunitas untuk berkumpul dengan minat goals dan ketertarikan yang sama, yaitu stand-up comedy. Terutama untuk mengakomodir teman-teman yang berdomisili di sekitar Jatinangor,”
Menurut Avis, seni stand-up comedy juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berbagi cerita dan pemikiran mereka.
“Di masa saat ini stand-up comedy adalah salah satu kendaraan atau metode alternatif dari demonstrasi untuk mahasiswa,”
“Katanya, mahasiswa adaptif terhadap perubahan kan? Maka cara dalam berdemonstrasi bisa direspon dengan metode baru yakni stand-up comedy,”
Stand-up comedy dianggap bisa menarik perhatian orang, karena mengandung unsur element of surprise yang membuat para penontonnya selalu menunggu bagian lucu dari suatu penampilan stand-up comedy.
“Ketika sudah mendapat atensinya, teman-teman bisa memasuki apa yang mau disampaikan, entah terkait kebijakan atau hal-hal yang dirasa kurang tepat. Nah, itu bisa dimasukan dalam bentuk humor sehingga kemasannya akan lebih menarik dan tidak membosankan,”
Salah satu anggota komunitas, Jay, seorang mahasiswa FIB yang bergabung sejak Maret 2023, merasakan perkembangan yang signifikan setelah terlibat dalam Standupindo Jatinangor. Dia melihat stand-up comedy sebagai sarana untuk mencurahkan keresahannya melalui cerita-cerita yang menghibur.
Jay menyatakan bahwa melalui stand-up comedy, dia dapat mengekspresikan pengalaman pribadinya, termasuk patah hati, masalah keluarga, dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dia juga mengaku belajar banyak hal, terutama dalam keterampilan public speaking, yang membuatnya dapat lebih percaya diri.
Standupindo Jatinangor rutin mengadakan open mic setiap Kamis, pukul 19.00 WIB di Cafe Bersua Kopi di Jalan GKPN. Selain itu, mereka juga sering mengadakan workshop dan sesi latihan untuk membantu komika-komika baru yang ingin bergabung. Melalui kegiatan ini, Standupindo Jatinangor telah banyak membantu komika-komika mengembangkan materi dan teknik penampilan mereka dalam stand up comedy.
Mereka menciptakan suasana yang positif dan inklusif di mana persahabatan dibangun dan keterampilan ditingkatkan. Dengan adanya komunitas Standupindo Jatinangor, stand up comedy semakin berkembang dan memberikan kebahagiaan kepada penonton di Jatinangor.
Penulis: Hanif Musyaffa
Foto: Hanif Musyaffa
Editor: Khansa Nisrina P