Diacuhkan hingga Dianggap Beban, Melihat Mahasiswa Unpad dari Sudut Pandang Mahasiswa PMM

Loading

Tangkapan layar salah satu menfess di akun sosial media X @DraftAnakUnpad

 

Jatinangor, Warta Kema Baru-baru ini, viral unggahan pesan anonim pada menfess @DraftAnakUnpad. Sontak saja unggahan yang sudah dilihat lebih dari 53 ribu kali itu tersebut menuai banyak responsndari warganet. Pesan dalam unggahan itu menyindir peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Unpad terkait kebisingan di malam hari dan permasalahan saat mengerjakan tugas kelompok.

 

“Teruntuk anak PMM kalian itu ke Unpad mau belajar apa ganggu mahasiswa asli Unpad sih? Kalian tuh malam-malam sering ribut sampe tengah malem. Risih tahu gak, giliran dibilangin baik-baik malah muncul etnosentrisme (bangga-banggain budaya asal),” pesan dari anonim,  yang dilansir dari menfessakun @DraftAnakUnpad pada Minggu (15/10).

 

“Kalian juga kalo kerja kelompok jangan beban an***, tinggal kerjain aja apa susahnya. Kalo gak paham ya tanya temen kelompok yang mahasiswa asli Unpad, eh ini malah ghosting, numpang nama di kelompok doang, belum lagi beberapa ada yang ngegosipin mahasiswa sini pula,” lanjutan pesan nya.

 

Namun, dilihat dari sudut pandang mahasiswa PMM di Unpad, permasalahan juga sempat mereka alami selama berkuliah. Salah satu contohnya dialami oleh Yogi Kurniawan, mahasiswa PMM dari Politeknik Negeri Bengkalis merasakan kesan pertemanan yang ekslusif ketika dirinya mulai berkuliah di Unpad.

 

“Diskriminasi secara umum sih ga ada kalau aku sendiri, cuma kalau dalam pergaulan itu anak-anak di kelas aku lebih eksklusif gitu. Kita yang pendatang ini awalnya ngira mereka bakal wellcome gitu terbuka, tapi taunya sebagian besar itu eksklusif, bahkan kalau kerja kelompok itu milih dari circle pertemanannya sendiri,” kata Yogi Kurniawan kepada Warta Kema. 

 

Selain cerita dari Yogi mengenai pertemanan mahasiswa Unpad yang dinilai terlalu eksklusif. Kisah berikutnya dari Kholifia, mahasiswa PMM yang temannya mengalami kejadian tidak mengenakan di Unpad. Berdasarkan dari keterangan Kholifia, saat itu temannya mengalami sebuah bentuk kekerasan seksual verbal dari sekelompok pemuda yang diduga mahasiswa Unpad.

 

“Kalau aku sendiri sih engga, tapi temen aku di Fisip ada kena. Jadi waktu itu pertama kali masuk (Unpad) kan cari-cari kelas gitu. Terus lewatlah segerombolan itu dan kebetulan (postur) temen aku itu kecil. Waktu itu dia dibilangin ‘dek-dek nonton bokep bareng yuk’. Tapi kita langsung lapor ke web PMM nya, baru dosennya minta maaf atas nama Unpad,” ujar Kholifia kepada Warta Kema. 

 

Selanjutnya cerita dari mahasiswa PMM asal Universitas Sumatera Utara bernama Rezky Pratama. Rezky mengungkapkan ekspektasinya sebelum memulai pertukaran studi di Unpad  akan mempunyai banyak teman. Namun, bayangan Rezky itu seketika berubah saat teman sekelasnya di Unpad bersikap cuek serta acuh tak acuh.

 

“Kemarin aku sebelum datang ke sini (Unpad) itu mikir kalau anak Unpad itu baik-baik dan welcome gitu sama kita. Tapi waktu masuk kelas pertama itu mereka ga ada nyapa kita, berarti kan aku yang harus menyapa mereka duluan gitu ya. Tapi kelas selanjutnya pun tetap sama, padahal aku pengennya bisa dekat dan ditanya-tanya gitu sama mereka biar akrab,”  ungkap Eky kepada Warta Kema.

 

REPORTER : Fahmy Fauzy Muhammad

EDITOR : M. Roby Septiyan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *