Insomnia : Kenali dan Hindari Sebelum Terjadi

Insomnia
Insomnia
(Sumber: dok pribadi)

Halo Sobat Warta!
Kamu sering merasa kesulitan untuk tidur di malam hari? Terbangun dini hari dan tidak dapat melanjutkan tidur? Atau tidak dapat berkonsentrasi dan melakukan aktivitas dengan baik pada siang hari? Wah, hati-hati, mungkin sobat warta mengalami insomnia! Lalu, apa itu insomnia beserta gejala dan tips untuk mengatasinya.

Insomnia sendiri merupakan kondisi yang identik dengan adanya gangguan (utamanya penurunan) dalam jumlah, maupun kualitas tidur seseorang. Pada mahasiswa, insomnia biasanya terjadi karena banyaknya aktivitas yang harus dilakukan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjadi mahasiswa berarti berpeluang besar memiliki segudang aktivitas.

Aktivitas dalam berorganisasi, kepanitiaan, bahkan unit kegiatan dapat menyita banyak waktu istirahat mahasiswa. Ditambah dengan tugas yang menumpuk hampir di setiap minggunya. Kondisi ini membuat mahasiswa rentan terkena insomnia. Selain aktivitas fisik, tidak menutup kemungkinan bahwa insomnia terjadi karena konsumsi kafein berlebih, dan perilaku merokok yang dilakukan mahasiswa.

Beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang mengalami insomnia yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu perubahan pada pola tidur seseorang. Selain perubahan pola tidur, gangguan pada emosi, seperti mudah marah, cemas, dan sedih yang berlebih dapat menjadi salah satu gejala seseorang mengalami insomnia. Secara fisik, penderita insomnia bahkan dapat mengalami sakit kepala seperti pusing dan migrain.

Pada mahasiswa yang mengalami insomnia dan kekurangan waktu tidur, terdapat beberapa efek yang dapat terjadi. Mereka yang mengalami insomnia akan cenderung bekerja dan berpikir lebih lambat, melakukan banyak kesalahan, dan sulit mengingat sesuatu. Hal ini secara umum akan menurunkan kinerja mahasiswa dan dapat mengakibatkan penurunan secara akademis.

Selain itu, seseorang yang mengalami insomnia akan menjadi lebih cepat marah, tidak sabar, gelisah, bahkan depresi. Hal-hal tersebut akan sangat berdampak pada psikis seorang mahasiswa dan mengakibatkan penurunan kemampuan dalam melakukan sosialisasi di kehidupan sehari-hari.  Padahal, kemampuan dalam bersosialisasi sangat dibutuhkan bagi mahasiswa untuk menghadapi berbagai aktivitas sosial.

Insomnia juga dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Ketika produktivitas seseorang terganggu, tidak menutup kemungkinan ia bisa mengalami kecelakaan saat menjalani aktivitas.

Nah, untuk menghindari atau mengatasi insomnia, terdapat  beberapa tips yang bisa dilakukan oleh mahasiswa

1.      Lakukan Olahraga rutin

Olahraga adalah salah satu cara untuk mengurangi ketegangan yang, menumpuk sepanjang hari. Olahraga yang dilakukan tidak perlu olahraga berat, mengingat padatnya jadwal sebagai seorang mahasiswa. Cukup lakukan olahraga ringan seperti jalan santai, lompat tali, atau berenang. Perlu diperhatikan bahwa waktu olahraga sebaiknya tidak dilakukan mendekati waktu tidur agar tidak membuat tubuh terjaga.

2.      Mematikan gadget sebelum tidur

Gadget memanglah alat yang sulit lepas dari keseharian mahasiswa, mengingat berbagai hal dilakukan dengan bantuan gadget saat ini. Namun, penggunaan gadget sebelum tidur dapat menurunkan kualitas tidur seseorang. Hal ini terjadi karena sinar biru (blue light) dari gadget dapat menurunkan produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu mengatur waktu tidur dan waktu terjaga seseorang. Saat seseorang akan tidur, hormon melatonin akan meningkat. Sementara sinar biru gadget dapat menurunkan produksi hormon tersebut.

3.      Kurangi konsumsi kafein

Konsumsi kafein telah umum diketahui dapat membuat seseorang terjaga dan berkonsentrasi dalam jangka waktu tertentu. Namun hal tersebut dapat mengurangi waktu tidur dan meningkatkan resiko insomnia. Menghindari konsumsi kafein, terutama sebelum tidur dapat membantu kita tidur lebih nyenyak dan mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

4.      Hindari rokok

Bagi sebagian orang, merokok adalah hal yang sulit dihindari. Padahal, rokok sendiri mengandung nikotin yang dapat memicu terjadinya insomnia pada seseorang. Maka dari itu, berhenti merokok dapat menjadi salah satu faktor yang menurunkan resiko terkena insomnia.

5.      Membuat jadwal kegiatan

Jadwal kegiatan dapat membantu kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pembuatan jadwal aktivitas sebaiknya diikuti dengan baik, karena selain membantu mengatur keseharian, juga dapat membantu kita melatih disiplin dan terhindar dari perilaku malas. Jadwal kegiatan juga sebaiknya mengatur jadwal istirahat yang dapat memenuhi kebutuhan waktu tidur kita. Untuk mahasiswa, ada baiknya jika kita mendapatkan jumlah tidur selama 8 jam.

6.      Buat lingkungan yang nyaman

Sebelum tidur, ada baiknya jika kita merapikan serta membersihkan tempat tidur atau kasur terlebih dahulu, karena hal tersebut dapat membuat kita tidur lebih nyaman. Selain itu, hindari diri dari gangguan seperti suara bising dan cahaya yang terlalu terang untuk mendapatkan tidur dengan kualitas yang lebih baik.

7.      Periksakan kondisi jika dirasa perlu

Jika kamu merasa telah mengalami gangguan tidur selama berhari-hari dan sudah berusaha membenarkan baik pola hidup maupun pola tidur, ada baiknya jika kamu memeriksakan kondisi pada dokter. Sebab kondisi insomnia yang berlarut-larut dapat mengakibatkan berbagai efek negatif selain kondisi di atas.

Nah, demikian beberapa tips yang dapat dibagikan, semoga dapat bermanfaat bagi sobat warta. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan sobat warta di masa pandemi ini ya, karena menjaga kesehatan, adalah salah satu bentuk rasa sayang kita terhadap diri sendiri.

Penulis : Lolita Asti Setyaningtyas

Editor : Fahmy Fauzy Muhammad

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *